Senin, 25 Februari 2019

Perkenalan Di Ruang

Di Ruang, Blog Pribadi, Blog Ocehan

Sebelum memulai untuk menulis lebih banyak, ada baiknya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Mari ta'aruf melalui tulisan singkat ini.

Tulisan awal pada blog "Di Ruang" lebih kepada memperkenalkan diri. Mengapa blog ini terbuat dan apa tujuannya. 

Blog ini dinamakan "Di Ruang" sebab penulis sangat nyaman ketika menulis di dalam ruangan yang sepi. Terlebih jika malam hari tiba, di saat yang lain terlelap tidak ada suara apa pun  hanya bertemankan suara kipas angin yang telah beberapa tahun menemani. Di juga merupakan nama panggilan penulis, sehingga harapan penulis dengan adanya blog ini adalah untuk menuliskan segala pemikiran dan imajinasinya yang meronta untuk segera tertuang. 

Kita bebas berekspresi, terlebih untuk merelaksasikan diri. Oleh sebab itu blog ini terbuat untuk merelaksasikan pemikiran penulis terlepas dari semua beban hidup yang menggelayuti.

Di sangat berharap blog ini bisa menuliskan hal-hal seputar kehidupan, Di sangat ingin menulis pure dari hati dan pemikiran. Sebab, apa yang disampaikan dengan hati insyaAllah akan sampai ke hati. 

Blog ini mungkin akan berisi tentang kehidupan seorang introvert, tentang introvert yang sulit untuk berucap, tentang introvert yang sulit mengungkapkan rasa. Seringkali omongannya tidak bisa dimengerti oleh orang lain, oleh sebab itu introvert ini mencoba menuangkannya ke dalam tulisan. Agar ia bisa belajar merangkai kata yang dapat dimengerti oleh orang lain. Karena menulis sejatinya adalah proses pembelajaran diri. 

Sebagiannya lagi blog ini berisi tentang seorang introvert yang seringkali terlukai oleh kejahatan verbal dari lidah-lidah yang merasa tak berdosa. Dan sebagiannya lagi soal ketidakadilan yang kerap kali menjadi sorotan introvert yang tak mampu untuk mengungkapnya. Selebihnya, adalah soal imajinasi yang kerap kali menggebu untuk segera dituangkan.

Seperti itulah kiranya blog ini akan berjalan. Ya! Tentang kata yang tak mampu terucap, dan tentang rasa yang tak bisa dijelaskan. Mari kita belajar untuk menjadi "manusia yang memanusiakan manusia". 

Salam Di Ruang!

1 komentar: